" Baiklah, Bapak dan Ibu sekarang kita dengarkan hasil temuan audit dari ibu Intan... " Demikian Sang moderator memandu.
Rabbishrahlii..Shadrii.. Wayassirli amri... Wahlul 'uqdatammillisaani yafqohuu qauli.
Kutarik nafasku dalam-dalam dan mulai kutatap peserta rapat closing audit satu per satu. Bagaimana tidak? Auditor yang lain sudah memaparkan hasil temuannya. Kurang lebih sudah 2 jam diskusi sengit berlangsung seru. Para auditor (orang yang melakukan audit) menyampaikan kepada auditee (pihak yang diaudit) tentang temuan atau dikenal dengan istilah finding.
Temuan atau finding adalah hal-hal yang tidak sesuai prosedur atau SOP (Standard Operating Procedure) yang ditemukan ketika audit berlangsung. Semua hal-hal yang tidak sesuai ini kemudian akan diklasifikasikan kedalam 3 kategori finding yaitu Mayor, Minor dan Observasi. Temuan major bersifat fatal atau membahayakan dan mempunyai tingkat resiko tinggi. Sedangkan temuan minor bersifat penting tetapi tingkat resikonya sedang. Adapun observasi hanya bersifat himbauan atau saran perbaikan.
Dan tibalah giliranku.
Yang terakhir pula.
Kulirik jam menunjukkan pukul 15.30 sore, artinya aku hanya mempunyai waktu 30 menit untuk bicara. Ini dia. Kalau diibaratkan seperti seorang guru yang mengajar matematika pada jam terakhir pelajaran. Bagaimana coba? Bisa dibayangkan bukan? Ada dua kemungkinan. Kalau penyampaian gurunya menarik pastinya para murid bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Tapi kalau tidak? Ooww... bisa-bisa kita ditinggal walk out.
" Baiklah Bapak dan Ibu, Ada 1 temuan mayor yang saya dapatkan dalam sistem pelayanan kepada pelanggan..."
Seketika itu pula, semua mata terbelalak.
Mayor???
Seriuss???
" Kenapa Bapak/Ibu? Kaget? "
Aku lihat mereka saling bertanya-tanya.
Ada yang berbisik ," Kok bisa ada mayor sih, waah parah nich "
Ada juga yang penasaran , " Siapa yang salah? "
" Waah seru nich...!" Ada seorang peserta rapat yang sudah tidak sabar menunggu.
Hatiku tersenyum. Trik yang aku lemparkan ternyata berhasil juga. Trik untuk mencuri perhatian mereka. Otomatis mereka pastinya secara sadar dan sukarela akan menyimak baik-baik perkataanku. Hehehe...
" Tenang Bapak dan Ibu... izinkan saya melanjutkan hasil temuan saya "
Mereka langsung terdiam.
" Apa yang saya temukan ini bukan menitikberatkan siapa yang salah.. apakah pihak kasir? Pramuniaga? Ataukah koki? Kalau mau dirunut, semua pihak ini sangat terkait dan tidak bisa dipisahkan. "
" Ada 1 billing restaurant yang nama pelanggannya dicoret dan diganti dengan nama yang berbeda. "
" Lha..? Itu kan biasa. Kalau ada salah nama dan harga kita langsung coret!" Bantah seorang peserta rapat.
" Jadi seharusnya itu observasi!!" Sergah yang lainnya memprovokasi.
" Yaah.. gitu aja jadi masalah... kirain apa..."
Mulai riuh bergemuruh nada protes dimana-mana.
Lalu aku melanjutkan...
" Apakah ada paraf yang tertera di perubahan nama dan usia di billing tadi?"
" Maaf Bapak dan Ibu... saya tidak menemukan paraf atau tanda tangan Si perubah data tadi "
" Lihat saja jadwal petugas kasir yang jaga hari itu !" Kata seorang peserta yang lainnya.
" Sudah.. Saya juga sudah menelusurinya. Tenang Bapak/Ibu... izinkan saya selesai bicara dulu, setelah itu baru anda semua bisa menanggapinya !" Kataku berusaha menenangkan.
" Jadi, setelah ditelusuri, ternyata benar, salah satu petugas kasir merubah data tersebut karena namanya tertukar dengan pelanggan lain yang kebetulan mempunyai nama yang sama. Yaitu Andi. Ada 2 billing dengan nama yang sama."
" Kemudian, nama Andi yang satunya dicoret dan diganti dengan nama Randi. Agak2 mirip sih, cuma bedanya ada tambahan huruf "R" di depannya."
"Setelah Saya cek di database pelanggan, Nama Andi dan Randi ada di daftar pelanggan VIP. Kita semua tahu bahwa pelanggan VIP adalah pelanggan khusus yang mempunyai kebutuhan khusus. Baik service maupun jenis cake-nya "
Semua masih terdiam. Beberapa peserta rapat sudah menduga ada sesuatu yang tidak beres.
" Pesanan mereka berdua sama yaitu 1 slice Tiramisu. Tapi tertukar. Sekilas Anda berfikir aman karena jenis pesanannya sama sehingga total billingnya sama."
Semua perserta menunggu klimaks ceritaku ini.
" Yang menjadikannya major finding adalah kedua pelanggan tadi memiliki database seperti berikut ini :
Mr. ANDI
50 years old, Christiant.
Diabetic chronic . NO SUGAR ADDED.
Artifisial sweetener standard.
Alcohol and Rhum allowed.
Mr. RANDY
50 years old. Moslem.
Sugar Allowed.
NO ALCOHOL and NO RHUM.
"Demikian Bapak/Ibu... apakah temuan saya mau dirubah menjadi minor atau observasi?"
16 Maret 2016
Audit di Choco Cake Factory.
" Baiklah Bapak dan Ibu, Ada 1 temuan mayor yang saya dapatkan dalam sistem pelayanan kepada pelanggan..."
Seketika itu pula, semua mata terbelalak.
Mayor???
Seriuss???
" Kenapa Bapak/Ibu? Kaget? "
Aku lihat mereka saling bertanya-tanya.
Ada yang berbisik ," Kok bisa ada mayor sih, waah parah nich "
Ada juga yang penasaran , " Siapa yang salah? "
" Waah seru nich...!" Ada seorang peserta rapat yang sudah tidak sabar menunggu.
Hatiku tersenyum. Trik yang aku lemparkan ternyata berhasil juga. Trik untuk mencuri perhatian mereka. Otomatis mereka pastinya secara sadar dan sukarela akan menyimak baik-baik perkataanku. Hehehe...
" Tenang Bapak dan Ibu... izinkan saya melanjutkan hasil temuan saya "
Mereka langsung terdiam.
" Apa yang saya temukan ini bukan menitikberatkan siapa yang salah.. apakah pihak kasir? Pramuniaga? Ataukah koki? Kalau mau dirunut, semua pihak ini sangat terkait dan tidak bisa dipisahkan. "
" Ada 1 billing restaurant yang nama pelanggannya dicoret dan diganti dengan nama yang berbeda. "
" Lha..? Itu kan biasa. Kalau ada salah nama dan harga kita langsung coret!" Bantah seorang peserta rapat.
" Jadi seharusnya itu observasi!!" Sergah yang lainnya memprovokasi.
" Yaah.. gitu aja jadi masalah... kirain apa..."
Mulai riuh bergemuruh nada protes dimana-mana.
Lalu aku melanjutkan...
" Apakah ada paraf yang tertera di perubahan nama dan usia di billing tadi?"
" Maaf Bapak dan Ibu... saya tidak menemukan paraf atau tanda tangan Si perubah data tadi "
" Lihat saja jadwal petugas kasir yang jaga hari itu !" Kata seorang peserta yang lainnya.
" Sudah.. Saya juga sudah menelusurinya. Tenang Bapak/Ibu... izinkan saya selesai bicara dulu, setelah itu baru anda semua bisa menanggapinya !" Kataku berusaha menenangkan.
" Jadi, setelah ditelusuri, ternyata benar, salah satu petugas kasir merubah data tersebut karena namanya tertukar dengan pelanggan lain yang kebetulan mempunyai nama yang sama. Yaitu Andi. Ada 2 billing dengan nama yang sama."
" Kemudian, nama Andi yang satunya dicoret dan diganti dengan nama Randi. Agak2 mirip sih, cuma bedanya ada tambahan huruf "R" di depannya."
"Setelah Saya cek di database pelanggan, Nama Andi dan Randi ada di daftar pelanggan VIP. Kita semua tahu bahwa pelanggan VIP adalah pelanggan khusus yang mempunyai kebutuhan khusus. Baik service maupun jenis cake-nya "
Semua masih terdiam. Beberapa peserta rapat sudah menduga ada sesuatu yang tidak beres.
" Pesanan mereka berdua sama yaitu 1 slice Tiramisu. Tapi tertukar. Sekilas Anda berfikir aman karena jenis pesanannya sama sehingga total billingnya sama."
Semua perserta menunggu klimaks ceritaku ini.
" Yang menjadikannya major finding adalah kedua pelanggan tadi memiliki database seperti berikut ini :
Mr. ANDI
50 years old, Christiant.
Diabetic chronic . NO SUGAR ADDED.
Artifisial sweetener standard.
Alcohol and Rhum allowed.
Mr. RANDY
50 years old. Moslem.
Sugar Allowed.
NO ALCOHOL and NO RHUM.
"Demikian Bapak/Ibu... apakah temuan saya mau dirubah menjadi minor atau observasi?"
16 Maret 2016
Audit di Choco Cake Factory.
Innalillahi,,, knp bisa tertukar begitu y?
ReplyDeleteJelas, Mayor,,,
Ealah mba ini fiksi mba... jangan dibawa serius.. tapi nilai yg ingin aku bagikan adalah hati2 dalam menuliskan nama...
Delete"Sesuatu" y bu ceritanya hehehe :p
ReplyDeleteIya Dy... sesuatu tentang kita yah... semoga sampai pesannya
DeleteJangan sepelekan sebuah nama, karena ia memikiki banyak makna, hhe,
ReplyDeleteGood story bu, berasa jadi penonton auditor & auditee yang lagi rapat, hhii
Sepakat Ayu....
DeleteHahaha..beberapa hari nungguin Labirin Toska..
ReplyDeleteTerobati deh rindu ini sama tulisannya, mbak indri..hihi..
Keren...
Aku tidak akan membuatmu lama merindu... ahayy...
DeleteKeren tulisannya mb. Bikin hanyut pembacanya
ReplyDeleteTerimakasih mba Wied... semangat juga ya buat mba...keep writing!
DeleteTerimakasih mba Wied... semangat juga ya buat mba...keep writing!
DeleteAlhamdulillaah... terimakasih mba wied... semangkaa!!!
DeleteAlhamdulillaah... terimakasih mba wied... semangkaa!!!
Delete