Wednesday, March 9, 2016

Perkenalkan : " Aku Seorang Pencuri " (2)


" Indri Mulyani Bunyamin....! Nomor urut 9 silahkan masuk ke pintu 2 " 

Bismillaah. Aku hela nafas dalam-dalam. Semoga Allah memberiku kemudahan dalam tahap akhir ini. 
Aku berjalan menuju pintu dua. Kulewati orang-orang yang tengah lusuh menunggu, gugup tak tentu, gelisah membuncah. Tak ada percakapan antara mereka. Hanya diam dan hening. 


Itu dia. Pintu kayu berwarna coklat tua, kokoh dan elegan. Sepertinya terbuat dari kayu jati. Begitu sugih. Aku lihat tulisan angka 2 tertempel padanya, hanya secarik kertas A4 bertuliskan " Ruang Wawancara 2 " Cuma tulisan itu saja. Tapi kenapa begitu menyeramkan ya? Mengalahkan film horor sekalipun. Memangnya aku suka film horor? Hiiyy.. enggak banget! Tak ada satupun film horor yang pernah aku tonton. Membayangkannya saja aku tak sanggup. Tulisan tadi terlihat seperti....? Sudah ah.. Merinding jadinya. 

Lanjut. Kuketuk pintu dua. 
"Ya... silahkan masuk!" 
Suara tegas nan berwibawa memanggilku untuk segera memasuki ruangan dan duduk di kursi pengakuan dosa. Eh.. kursi wawancara maksudnya...! 

Pengadilan Kedua : 

Aku mengaku
Aku telah mencuri perhatian

" Duduk... !" 
"Baik Pak... terimakasih"
" Benar kamu bernama Indri Mulyani Bunyamin?" 
"Benar Pak... " 
"Kamu anaknya Benyamin Suaeb ya?" Seraya Si Bapak tadi tergelagak tawa. 
"Bunyamin Pak.. bukan Benyamin... berbeda. Bunyamin itu nama ayah saya" 
Haduuh. Selalu dan selalu. Setiap orang yang membaca namaku pasti terpasung pada nama belakangku itu. Memang agak tidak biasa ya? Dari mulai SD sampai sekarang tetap jadi candaan. Mereka belum tahu, Bunyamin adalah sahabat baik nabi Yusuf. Diabadikan dalam Alqur'an menjadi kisah persahabatan yang indah. Andai mereka tahu... 

"Oke..oke... whatever lah.. sekarang saya ingin tahu anda. Ini curriculum vitae anda, bukan?" 
" Betul Pak.." 
" Oke. Jujur, saya belum sempat membaca CV anda. Saya baru saja tiba dari acara peresmian gedung Badan Diklat yang baru. Tapi ndilalah saya dipanggil kemari juga. Kata asisten pribadi saya, ada tugas menjadi pewawancara calon pegawai negeri sipil atau CPNS Pemda DKI" 
"Oh, begitu ya Pak.." Aku tersenyum nyinyir. CV yang sudah kubuat lengkap dan rapi jali itu ternyata belum terjamah. 

"Sekarang begini saja. Saya akan bertanya 3 hal pada anda, siap?" 
" Siap Pak, insyaAllah.."
" Kalau ceritamu membosankan... jangan harap kamu diterima disini ya!" 
Oow...! Kenapa aku harus berhadapan dengan orang aneh seperti ini Yaa Allah. Bener kata orang. Tahap akhir itu bisa menjadi akhir dari segalanya. Sudah kulalui 2 tahap test pengetahuan umum dan test pengetahuan akademik. Susah payah belajar mati-matian. Beli buku panduan "Langkah jitu lulus test PNS" . Sholat tahajjud dan berdo'a setiap waktu. Apakah hanya karena Bapak aneh ini aku bisa terancam gagal? Nadiku berdetak cepat. Panas menjuluri seluruh tubuhku. Adrenalinku memuncak. 

"Maksud Bapak? Cerita..?" 
" Iya. Pake nanya! Ngerti nggak sih apa yang saya bilang tadi? Saya tidak mau membaca CV kamu.. ceritakan sajalah..ayo cepat saya tidak punya waktu banyak!" 

Naluriku muncul. Naluri sebagai seorang "pencuri". Orang seperti ini  tidak bisa dibiarkan! Emangnya dia saja yang tidak punya waktu banyak? Dari jam 5 subuh aku meninggalkan dua puteri kecilku untuk sampai kemari. Dan belum sempat sarapan pagi sampai pukul 9.30 ini. Hanya segelas teh manis hangat yang bertahan melawan asam lambung yang sedari tadi melancarkan serangannya. Trus? Lama menungggu, ujung-ujungnya diancam! Belum tau dia... berhadapan dengan siapa... ( ya iyalah CV ku aja belum dia baca...mana dia tau siapa aku) 

" 5 menit kamu ceritakan diri kamu.  5 menit kamu ceritakan alasan layaknya kamu diterima di sini. Dan 5 menit terakhir ceritakan apa rencanamu jika kamu diterima. Setelah itu selesai, lalu kau keluar sajalah... saya masih banyak agenda lain menunggu." 

Sssttt...Ada yang bisa hubungi Aladin nggak? 
Bilangin dong saya pinjam lampu ajaibnya gitu. Atau sampaikan saja... siapa tau Si Jin mau tukeran shift nguncenin lampu, ada nich calonnya di depanku saat ini. Hehehe... 
Iddihhh... sok sibuk banget dech. Sepenting apa sich Si Bapak ini ??? 

" Tidak usah 5 menit pak,,, mungkin cukup 1 menit saja saya menjawab 3 pertanyaan Bapak" 

" Apa?? Berani juga kamu ... nantangin saya!" 
" Oh, maaf Pak, bukan maksud saya begitu. Tapi kan Bapak sibuk sekali sepertinya. "

Berikut jawaban saya : 
1. Saya adalah seorang ibu dari 2 puteri cantik dan seorang suami hebat yang mengizinkan saya mengikuti test CPNS ini. Saya Apoteker, 22 juli 1981 saya dilahirkan dari seorang ibu hebat yang telah menjadikan saya menjadi orang yang merasa paling berdosa jika tidak bisa menyediakan sarapan pagi untuk keluarga. 

2. Alasan kenapa saya layak diterima disini? Karena test ini telah menjadikan saya orang paling berdosa. Hari ini saya harus berangkat jam 5 subuh tanpa memasak sarapan pagi. Jika Pemda DKI ini tidak istimewa, saya tidak mungkin rela mengotori diri saya pagi-pagi dengan dosa. 

3. Rencana saya jika diterima disini? Hal yang pertama saya lakukan adalah menjelaskan perbedaan antara " Bunyamin " dengan " Benyamin " . Jika dirasa itu tidak penting... sudah Pak, lupakan saja ! Lebih baik saya pulang dan menjemput anak- anak di sekolah. 

Gimana sodara-sodara? Aku mulai melancarkan misiku. Mencuri perhatiannya. Target on proccess

"...." Si Bapak cuma bengong. 
" Terimakasih Pak... saya mohon ijin keluar. Assalamu'alaikum .." 

"....." Masih bengong. 

Oh iya , bilangin sama Aladin... nggak jadi gitu tukeran shiftnya... Hehehe. 

Aku beranjak keluar. Lamat-lamat kulihat Si Bapak tadi menjawab salamku pelan. Dan tangannya mulai membuka CV ku perlahan. Dibuka satu per satu. Lembar per lembar. 

Nama        : Indri Mulyani Bunyamin,           S.Farm, Apt 
TTL            : Sukabumi,22 JULI 1981
Agama      : Islam
Status        : Menikah, 2 anak, 1 suami

Pendidikan : 
Profesi Apoteker Universitas Indonesia 
( IPK : 3,52) 
S1 Farmasi FMIPA Universitas Indonesia
( IPK : 2,98 ) 
SMU Negeri 1 Sukabumi 
( Menjadi mahasiswa jalur PMDK )
SMP Negeri 1 Parungkuda 
( Pernah jadi siswa teladan )
SDN 1 Leuwiorok 
(Sering ikut lomba tapi jarang juara 1) 
TK ( dulu mahal.. jadi langsung SD ) 

Hobby : 
Membaca ( jika ada maunya ) 
Menulis ( jika ada perlunya )
Mengurus keluarga ( selalu mau dan selalu perlu ) 

Motto Hidup : Khoirunnaas Anfauhum Linnaas 

Pengalaman kerja :
Apoteker Pengelola Apotek ( udah enggak )
Tenaga pengajar di SMK Farmasi Tangerang 1 ( udah enggak ) 
PNS Pemda DKI Jakarta  ( masih sampai sekarang ) 
Pengasuh website www.informasi-obat.com ( insyaAllah selamanya...) 

Dan seterusnya... dst... 
Tidak disadarinya sudah 30 menit terlewati sampai urutan peserta berikutnya.

Tuuh khaan...
Beneran cuma 15 menit ???

Gotcha !

Note: Cerita di atas fiksi aja DAN BUKAN KEJADIAN YANG NYATA.. jangan dibawa serius.... 

19 comments:

  1. Bagus mbak.. Saya kira td beneran.. Saking berapa kebawa soale..

    Semoga ttp semangat menulis..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillaah... gotcha ! Seorang Bang Syaiha pun bisa terbaper... hehe

      Delete
  2. Jangan lupa, bila ada yang baru lagi infokan ke saya ya Teh.

    ReplyDelete
  3. Jangan lupa, bila ada yang baru lagi infokan ke saya ya Teh.

    ReplyDelete
  4. Kerennnn tulisannya, itu 3 bidadari cantik di poto mirip semua yah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Raida... keluarga kami mirip semua wajahnya... hehe . Terimakasih sudah mampir

      Delete
  5. Hahahha..Apotekreatif..Gotcha...suka..suka..suka..

    ReplyDelete
  6. sering ikut lomba tapi jarang juara 1 mungkin itu hnya SD ??? tapi kita lihat sekarang

    ReplyDelete
  7. Ya ampun, ini emak2 satu keren banget bikin tulisannya. Mau dong diajarin. HEHEHE

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh kebalik kali... aku belajar nulis yang asyik dari Cici... Cemungudh ya Cici cantikk.. maacih sudah mampir

      Delete
  8. Aku juga ketipu, bahkan berencana gitu kalo wawancara kerja, hahaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. yuup... kalau wawancara kerja harus mencuri perhatian... gotcha!

      Delete