Sunday, March 6, 2016

"Jangan Memulai Sesuatu Yang Tidak Bisa Diakhiri "



" Bu, buatkan tulisan dengan quotes aku dong..." Request dari salah satu anakku. Namanya Sheny. Ohya asal tahu saja, anakku jumlahnya 19 orang menurut update data per Januari 2016 kemarin. Hampir setiap tahun lahiran hitungannya dan tak jarang aku melahirkan kembar 2 sampai dengan kembar 5. Roaming? Nggak apa-apa nanti kisahku dengan 19 anak ini bisa kalian baca di " cerita seru " yaa.

Kembali kepada request tadi. Jangan memulai sesuatu yang tidak bisa diakhiri. Apakah itu? Bukankah sesuatu itu harus dimulai ? Dan setiap permulaan pasti ada akhirnya. Seperti hidup contohnya, dimulai dari rengekan tangis bayi saat terlahir ke dunia dan diakhiri dengan tetesan air mata saat ajal tiba. Lantas, sesuatu yang dimaksud dengan quotes tadi apa ya?

Cerita ini bermula ketika suatu hari Sheny bertemu dengan sosok yang mengagumkan. Hmm... mulai ketebak kan? Yaudah lanjut tebak-tebakan kedua. Kisah Sheny seperti lirik lagu Raisa : " Ku terpikat pada tuturmu aku tersihir jiwamu, Terkagum pada pandangmu caramu melihat dunia, Kuingin kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu, Ku tak harus memilikimu tapi bolehkah ku slalu di dekatmu " . Lirik yang santun bukan? Iya memang. Tapi coba ditelisik apa makna dari potongan lirik lagu Raisa yang berjudul " Jatuh Hati " tadi. Kemudian kalian pasti sudah melihat video klipnya bukan? Nah, coba dech digabungkan dan dianalisa. Semua berawal dari kekaguman.

Apakah kita tidak boleh kagum dengan seseorang? Jawab : Boleh.

Apakah kita tidak boleh berteman dengan orang yang kita kagumi ? Jawab : Boleh.

Apakah ... ? Sudah jangan tanya lagi ya, semua hal dalam Islam banyak yang bermula dari hukum " Mubah " atau " Boleh ". Contoh hukum pernikahan. Awal hukumnya mubah, kemudian hukum tadi bisa berubah menjadi sunnah, makruh bahkan haram ! Nah lho? Kok bisa berubah ? Kayak Ksatria Baja Hitam aja.. hehe. Yuk serius.. iya benar! Bisa berubah ketika hukum tadi terikat pada kondisi dan situasi seseorang. Contoh, laki-laki yang sudah sangat mapan dalam semua aspek baik harta, tahta dan rupa, kemudian dia tidak tergerak untuk menikah maka hukumnya wajib menikah. Seorang wanita ingin menikah dengan lelaki kaya raya hanya karena ingin hartanya bisa dimasukkan dalam kategori makruh. Kalau yang haram? Ya misalnya ingin menikahi adik sendiri atau ibunya sendiri seperti kisah legenda Sangkuriang.

Jadi? Kekaguman juga bisa berubah hukumnya dari "mubah " menjadi sunnah, makruh atau haram ? Tentu saja. Contoh, ketika kita kagum pada Rasulullah. Apa yang akan kita lakukan? Mengikutinya bukan? Mengikuti atau meneladani akhlaknya, ketakwaannya, kejujurannya dan lain sebagainya. Jadi kira-kira hukumnya apa tuh? Bettul... sunnah! Bahkan untuk urusan ibadah kita " wajib " mengikuti ajaran Rasulullah. Kemudian contoh kekaguman yang menjadi makruh bagaimana? Mau tau yaa..? Penasaran banget sepertinya.... merasa ya? Emangnya sedang kagum sama siapa ? #eeaaa

Oke. Inilah kekaguman yang paling sering terjadi. Hukumnya menjadi makruh karena bisa melalaikan. Contohnya kamu... iya kamu... kagum pada seorang laki-laki atau perempuan. Sampai-sampai teringat selalu, setiap hari setiap detik. Kalau pergi ke pengajian semangat banget karena ingin "curi-curi pandang " . Nah, ini kan sudah melalaikan dan membelokkan niat, bukan? Jika kita masih lajang, ya hukumnya makruh. Karena setiap manusia dianugerahi Gharizatun Na'wu atau naluri kasih sayang. Naluri ingin mempunyai keturunan. Tentu lewat pernikahan dengan orang yang kita kagumi. Oke deal?

Kemudian yang haram bagaimana? Berat nih. Maaf ya sebelumnya, bukannya aku ingin membuat hukum di atas hukum. InsyaAlloh hukum atas segala sesuatu itu hanyalah Alloh yang berhak menentukan. Hak prerogratif Alloh semata. Disini aku hanya ingin berdiskusi saja dan mohon dikoreksi kalau saya salah. CMIIW yaa...
Kekaguman bisa haram atau secara halusnya " dilarang " ketika kita kagum secara berlebihan terhadap seseorang disaat kita sudah terikat. Contoh, ketika kita dalam ikatan khitbah atau pinangan dan ketika kita sudah terikat pernikahan. Hayoo... siapa yang mau protes? Ngacung...!

" Tapi kan cuma kagum masa nggak boleh? Lagian kita nggak macem-macem kok cuma temenan..."

" Kita itu udah kayak sahabat. Semua orang tau kok, dan kita tetap setia sama isteri atau suami kita "

" Serius amat sih. Orang cuma becanda... woles aja keles. Emang nggak boleh bilang "ayank.." , " Honey..." , " Beb..." , lagian kita juga bisa jaga batasan kok "

Oke, itu perasaan kita. Lalu, perasaan orang di sebelah bagaimana? Apakah bisa dijamin sama? Dan kalau sama, apakah pula syaitan tidak tersenyum? Ada misi dengan bonus besar sudah menanti jika ia bisa sukses menggoda kedua insan tadi. Yakin bisa melawan syaitan?

Terus aja. Alasan apa lagi yang akan keluar dari otak kita? Alasan apapun layaknya peluru yang siap ditembakkan. Satu per satu melemahkan benteng kita. Awalnya peluru tadi hanya "nyerempet" di ujung lengan kita. Oh, nggak kena kok cuma sakit dikit habis itu hilang. Kayak dijepret karet gelang cuma level 10. Setelah itu peluru berikutnya bersarang di kaki kita. Aduuuh.... nyeri luar biasa! Tapi tak mengapa, pelurunya bisa dikeluarkan dan beberapa bulan bisa recovery lagi. Asuransi kesehatanku masih belum terpakai.. kan sayang tiap bulan bayar tapi nggak dipakai. Dan peluru terakhir bersarang di jantung kita. Mematikan !!!

Kekaguman ibarat peluru. Ketika dia bersarang di jantung kita maka seketika pula kematian iman bisa terjadi.

Wahai kawan, betapa indahnya Islam yang sudah mengatur semua perikehidupan kita. Fenomena ini sudah ada sejak dulu dan dikenal dengan istilah " Takhbib " .

Apa itu Takhbib? 
Mengapa Rasulullah sampai mengecam perbuatan ini sampai mengatakan bukan bagian dari umatku? 
Cari sendiri yah. Sudah adzan subuh, aku harus stop dulu. Besok insyaAlloh dilanjut. 


18 comments:

  1. Kalau kata guru ngaji saya, mubah adalah hukum yang fleksibel.. Bisa jd apa saja sesuai keadaan..

    Mantap mbak tulisannya. Cuma banyak thypo saja..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih atas support dan masukannya Bang... iya itu banyak thypo karena nulisnya di hp... hehe

      Delete
  2. wow, anaknya 19, udah kaya umur saya ajaa....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ooh jadi kamu usianya 19 tahun ya? Jadi target nikah usia berapa? Hehe...

      Delete
  3. 19 anak ?,saya curiga itu siswa hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa jadi.. bisa jadi... tapi belum tepat... bukan siswa... penasaran khaan... mau kenalan gk sama anakku yg kece2 ? #modus

      Delete
  4. Subhanallah banget.. bisa mengurus 19 anak sekaligus..😍😍😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillaah mba.. terimakasih sudah mampir.. keep spirit of writing !

      Delete
    2. Alhamdulillaah mba.. terimakasih sudah mampir.. keep spirit of writing !

      Delete
  5. Replies
    1. Tetooot... anda salah..penasaran kan.. baca tulisanku di ruang "cerita seru"

      Delete
  6. Replies
    1. Bukan.. hehe... simak ceritaku yoo... trims sudah mampir

      Delete
    2. Bukan.. hehe... simak ceritaku yoo... trims sudah mampir

      Delete
  7. Aku tau anaknya Teh Indri... He... He.. Keren Teh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Begitulah Kak Andy.... dinamika punya anak banyak. Hehehe...

      Delete
  8. Aku tau anaknya Teh Indri... He... He.. Keren Teh.

    ReplyDelete