Aku belum menemukan pola yang pas untuk keadaanku saat ini.
Suamiku sudah menjalani Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan IV di kantornya. Pulang ke rumah hari Sabtu sore dan kembali lagi ke Asrama Pelatihan Minggu malamnya.
Sementara ini aku dan kedua puteri kecilku menginap di rumah ibu mertua. Aku pulang ke rumahku yang berada lumayan jauh dari rumah ibu mertua setiap hari Rabu. Saat di rumah, aku manfaatkan waktu untuk beres-beres rumah dan sesekali memainkan keyboard laptop untuk ODOP-ku yang entah sudah berapa hari ya... aku jarang mengingat dan menghitungnya. Mungkin juga hutangku banyak. Biarkanlah, pasti aku bayar kok... tenang aja, malah nanti aku lebihkan dech.
Ini adalah tulisan tantangan dari Bang Syaiha, tentang menulis dari kejadian sehari-hari. Weleh-weleh... hari-hariku mah banyak pisan kalau mau diceritain...
Bingung mau pilih yang mana... aku pilih kamu aja dech yang pasti setia membaca tulisan-tulisanku ini.. #eeaa..
Jadi begini ya, ini kisah aku dan kedua puteriku yang selama seminggu ini menginap di rumah ibu mertua. Apa yang istimewa ya? Mau tahu?
Aku merasa menjadi seorang anak lagi!
Bukan seorang menantu apalagi ibu-ibu. Mertuaku ini baiknya minta ampun dech. Bisa menyulap aku jadi anak-anak lagi. Bagaimana tidak? Setiap pulang kerja aku ditawari masakan kesukaanku. Apa itu? Aneka sayuran hijau dengan kelapa parut dicampur bumbu... hmmm... urap sayuran! Aku syukaa... aku syukaa... Kemudian ikan asin goreng yang terasa langka sekali. Kenapa? Soalnya suamiku itu nggak suka ikan asin. Jadi aku tidak pernah menggoreng ikan asin selama masak di rumahku sendiri. Rasanya sekarang seperti syurga... Bisa makan makanan yang sesuai seleraku. Ohya suamiku juga tidak suka sayuran kecuali sayur asem, itupun juga cuma airnya yang dia makan. Hadeuhh... kita berdua ibarat langit dan bumi... makanya tak terpisahkan, bukan? Selalu berdampingan sampai akhir.. walaupun beda tapi selalu setia..#Anjaaayyy...
Apa lagi?
Aku tidak perlu bekerja apapun di sana. Ih, menantu macem apa pula aku nih! Tapi mau gimana lagi? Di rumah ibu mertua semua sudah beres. Apa lagi yang harus aku lakukan selain ngobrol-ngobrol dengan ibu mertua dan bapak mertuaku yang super baik itu, curhat tentang pekerjaanku yang kian bertambah, curhat tentang tawaran peningkatan karierku, curhat tentang kegiatan ODOP-ku, apaaa saja aku ceritakan.. cerita yang kadang membuat mereka tertawa dan juga membuat mereka terbawa perasaan... lucu! Mereka sudah seperti orangtuaku sendiri. Ya, memang sudah menjadi orangtuaku juga, bukan? Alhamdulillaah,
Apa lagi?
Aku bisa bercanda-cindi dengan keponakan-keponakanku yang besar samapai yang paling imut. Itu menyenangkan sekali... Apalagi pas becanda dengan Reza, keponakanku yang berusia 2 tahun. Saat itu aku main tebak-tebakan..
."Eza.. kalau gajah makannya apa?"
"Umput..." Maksudnya rumput.
"Eza... kalau cicak makannya apa?"
"Uah.." Buah maksudnya.
Mana ada cicak makan buah? Kegedean buahnya daripada cicaknya. Hahaha.. kocak!
"Umi.. aku juga punya tebak-tebakan...!" Sahut putriku yang duduk di kelas 2 SD. Eh salah.. kelas 2 SD yang sebentar lagi naik kelas 3. Begitu pesannya kalau aku menjawab pertanyaan ibu-ibu yang bertanya kepadaku tentang sekolah dia. Lucu aaaah... puteriku yang kecil ini memang ada-adaaa saja.
"Ikan paus apa.. yang mukanya item?"
"Hmm... ikan paus item!" Jawabku
"Salah... Ikan paus yang mukanya disemprot sama gurita!"
wkwkwkwk. Iya juga sih. Tapi kan ikan paus juga warnanya item. Oalaah... ho-oh aja dah.
"Ya sekarang giliran Umi... Gajah apa yang kulitnya putih?"
"Gajah putih-lah Mommy...gampang!"
"Salah..! Gajah yang rajin pake sunblock dan krim malam!"
"Yaaaah... curang! Mana ada gajah pake kosmetik, Mommy..emangnya manusia" Protesnya lucu.
Si Reza kecil, keponakanku itu itu cuma bisa cengar-cengir aja padahal nggak ngerti sama sekali.
Begitulah keseruanku di rumah ibu mertua. Berasa jadi anak-anak lagi.
Keseharianku diwarnai oleh canda bersama anak-anak dan keponakan kecilku itu.
Sebagai menantu yang baik, setiap sore aku pergi ke luar mencari makanan. Kadang aku beli dim sum, beli buah kesukaan ibu dan bapak mertua, beli kebutuhan dapur... ya begitulah.. bagi-bagi peran.
Dan peran mengasuh keponakan kecilku, Si Reza itu adalah peran yang paling aku sukai. Juga yang paling ibu mertua sukai. Kenapa? Kata beliau begini :
"Daripada jagain Si Eza yang nggak bisa diem, lebih baik ibu masak di dapur dan beres-beres rumah dech.."
Okelah,Bu. Berarti impas yah. Aku jagain Eza setara dengan memasak dan beres-beres rumah. Catet!
Terimakasih duhai Orangtuaku... kalian memang luar biasa!
Senangnya ya mb. IBU mertuaku juga pandai bercerita mb. Senang mendengarnya
ReplyDeleteAlhamdulillaah mba Wiwid kita sama2 bersyukur punya mertua yg super duper baik...
ReplyDeleteSalam buat Reza ya, mbak.. Semoga jd anak pintar kelak..
ReplyDeleteTerimakasih Bang...aamiin do'anya.. nanti salamnya disampaikan... skrg Reza sudah tau cicak itu makannya nyamuk ...hehe
DeleteCerita teteh indri mengubah persepsi orang klo mertua dan menantu bisa akur kok.
ReplyDeleteAlhamdulillaah jika menginspirasi... semoga ika juga dapat mertua yg baik yah... aamiin
DeleteAlhamdulillaah jika menginspirasi... semoga ika juga dapat mertua yg baik yah... aamiin
DeleteCerita teteh indri mengubah persepsi orang klo mertua dan menantu bisa akur kok.
ReplyDelete