Haaai....
Perkenalkan namaku Devila. Biasa dipanggil Devil.
Aku mau menumpahkan uneg-uneg nich.
Tadi pagi habis anter Oma ke Puskesmas buat berobat rutin penyakit DHK-nya. Apa itu DHK? Itu adalah penyakit Oma yang aku singkat sendiri. Diabetes - Hipertensi - Kolesterol.
Berobat di Puskesmas?
Iiiih amit-amit dech. Nggak level!
Tapi karena BPJS yang mengharuskan semua pelayanan kesehatan dibuat berjenjang membuat aku menyerah juga. Hari ini Oma harus ke Puskesmas. Bertemu dengan koleganya yang sama-sama punya penyakit DHK itu. Sebel! Biasanya Oma diantar sama Mama atau Kakak. Aku ketiban sial nich karena Mama sedang ada acara di kantor Papa dan Kakak sedang ujian test TOEFL.
So pasti udah boring and disgusting dech ini hari !
Aku dan Oma berangkat pagi-pagi sekali menuju Puskesmas. Oma duduk di sampingku sedangkan aku harus ekstra hati-hati mengendarai Suzuki Splash-ku dengan kecepatan di bawah 40 km/jam. Maklum bawa Oma-Oma.
Setibanya di Puskesmas, Oh My God! Penuuuh bingits!
Oma sepertinya tenang aja. Diambilnya nomor antrian.... wow nomor 45! Gilaaa... berangkat subuh dapetnya nomor segitu??? Ini yang aku benci dari Puskesmas.
Oma duduk manis di ruang tunggu. Sesekali menyapa teman-teman sebayanya. Mereka terlibat percakapan yang menyenangkan. Gelak tawa mewarnai setiap canda. Sedangkan aku? Hufft... aku duduk di sebelah Oma dan bengong sendiri. Coba tadi Oma nggak buru-buru... Hapeku yang sedang aku charge kan nggak akan sampai ketinggalan begini. Hufft... what a bad..bad... Day... Hufft.
Tibalah Oma dipanggil ke ruang periksa. Dokter melayani dengan ramah. Halah.. ramah-ramahan kali ya... mana ada dokter Puskesmas yang benar-benar tulus memeriksa pasien, jumlah pasiennya saja puluhan. Paling-paling dia salin ulang resep yang kemarin lalu memberikan senyum yang dipaksakan oleh SOP. Tak lama kemudian Oma membawa resep dan menuju apotek.
Di apotek masih mendapat nomor antrean lagi. Oh My God... ! Antre lagi... antre lagi... apa nggak bisa ya obatnya didelivery aja gitu... pake Gojek juga bisa.. GoFood eh GoDrug..? Ah whatever lah.
Sesekali Oma memandang ke arahku dan mengisyaratkan agar aku bersabar. Iya dech Oma.. Devil akan sabar... (Mana ada Devil yang sabar?).
Tibalah nomor antrean obat 58. Itulah nomor yang dipegang Omaku. Asyikk... cepet dech aku udah pengen terbebas dari tempat kampungan ini! Oma berjalan menuju tempat penyerahan obat. Aku lihat ada seorang ibu-ibu cantik memakai jas warna putih tulang hendak bersiap menyerahkan obat untuk Oma. Siapa sih dia? Dokter? Kan tadi udah diperiksa dokter. Masa diperiksa lagi? Ah... ada-ada saja.
"Perkenalkan, Saya Indah, Apoteker di Puskesmas Harum Wangi ini." Begitu sapa Bu Indah seorang Apoteker. Profesi apa lagi itu? Apoteker? Bikin lama aja. Aku udah nggak sabaran penegen cepet-cepet pulang tau! Sekarang Oma dan aku malah disuruh masuk ke ruang "KONSELING OBAT" . Ruang penyiksaan macam apa lagi ini???
Ternyata Si Apoteker tadi memberikan konseling kepada Omaku dan juga meminta bantuanku agar Oma dapat diawasi dalam kepatuhannya meminum obat tepat waktu. Aaarrrghhh...!!! Udah capek-capek nganterin dari subuh, sekarang mendapat tugas tambahan lagi... What a pity!!!
Apoteker tadi menjelaskan banyak hal tentang obat Oma, pola makan yang dianjurkan, olahraga, pantangan-pantangan makanan, hal-hal yang harus diperhatikan selama meminum obat, kemungkinan efek samping obat dan membuka diskusi seputar permasalahan obat. Dan yang menjengkelkan adalah, Oma begitu antusias. Kalau aku? Bablasss.... aku nggak peduli. Bagiku obat ya obat tinggal diminum, selesai. Ngapain juga sih pake dijelasin kapan diminumnya? Nyebelin aja ngatur-ngatur kita seenaknya! Emangnya kita nggak ada kerjaan apa?
Catatan Obat :
1. Metformin 500 mg : diminum 2 x sehari , ketika makan PAGI dan SORE (jam 6.00 dan jam 18.00)
2. Amlodipin 5 mg : diminum 1 x sehari, sesudah makan SIANG (jam 13.00)
3. Simvastatin 10 mg : diminum 1x sehari, sesudah makan MALAM ( jam 20.00)
Ribeeeet!!!
Pake ada aturan jam berapanya. Bikin kerjaan aja dech nich apoteker.
Pokoknya pulang-pulang Oma urus aja sendiri obatnya! Aku nggak mau ngingetin. Emangnya aku perawat? Aku juga punya duniaku sendiri.
Lagian obat aja pake ada aturan kapan diminumnya... biar nggak lupa, minum aja bareng-bareng semuanya tuh.. baru dech tinggal sisanya... Beres khaan...???
Nggak ngerti dech sama Apoteker. Sepenting apa sih dia? Pake nambah-nambahin waktu Oma aja. Akhirnya kan begini. Kami selesai jam 13.00.
Menuju rumah dengan Suzuki Splash-ku kecepatan low karena bawa Oma-Oma yang tertidur pulas di sampingku seolah tak berdosa apa-apa.
Devila.
Benci sama Puskesmas.
Benci sama Apoteker.
Note : Setiap habis baca kisah DEVILA harap baca Kisah balasannya dari ANGELA.
Dua blog yang harus kamu singgahi : 1. www.labirintoska.blogspot.co.id (untuk DEVILA)
2. www.helenasysyifa.blogspot.co.id (untuk ANGELA)
Hahahha...ditantang Devila..bisakah?..
ReplyDeleteKeren banget mbak Indri..sedep..sedep..:)))
Silahkan Angela... mainkaan!!!
ReplyDelete