Ini adalah utang posting untuk hari kemarin. Aku tidak berhasil mencuri.
Sore itu.
Aku sudah berusaha mengendap-endap... perlahan-lahan... eeh ketauan!
Dan detektif yang sedari tadi mengawasi gerak-gerikku berkata dengan nada investigasinya... cool banget... bilang begini, " Mau nulis ya?"
" Hehe.. iya seharian di kantor sibuk dengan pelayanan resep dan pengadaan obat"
"Oh, begitu... pantes biasanya sepulang kerja langsung ada yang nanya "Bagaimana Bi... tulisan Umi bagus nggak?" Dia tersenyum simpul.. senyumnya itu loh.. mahaal sekali. Makanya setiap hari aku berusaha membuat kekocakan agar senyum laki-laki kaku tadi selalu terkembang. Lelaki yang kupanggil Abi dan dia memanggilku Umi. Itu panggilan umum. Kalau panggilan non formalnya? Ssst... anak kecil mau tau aja. Rahasia dong!
"Umi.. tolong buatkan Abi air hangat untuk mandi, ya!"
"Oke Bi... sepertinya Abi lelah sekali hari ini... tidak biasanya juga Abi mantengin handphone sedari tadi..." Cemburuku.
"Oh, ini sedang koordinasi buat acara khitanan massal di ulang tahun kantor, Abi kan PJ-nya"
"Hmm... gitu" Jawabku datar. Ya mau bagaimana lagi, biarlah Shinichi-ku menyelesaikan misinya.
Singkat cerita, semua sudah selesai. Customer harianku sudah terlayani dengan sempurna. Mandi, makan malam, ngobrol ringan bersama anak-anak, bercanda-cindi sampai membuat mereka cekikikan, mendampingi tidur Si Adek dengan alunan murottal kesukaannya. Malam ini dia request surat Al Bayyinah. Kebetulan di sekolahnya dia sedang belajar menghafal surat itu. Ok... mission completed!
Tapi ternyata eh ternyata. Baru saja aku mau mulai menulis, Si Adek bangun dan bilang... "Umi aku nggak bisa tidur... aku mau nulis cerita aja kayak umi... ajarin dong mi!"
Hey! Kok..? Bisa begono... anakku yang satu ini memang unik. Dia pemerhati sejati. Naluri Shinichi mengalir di darahnya. Dari tadi berarti "skenarioku" sudah bisa terbaca. Bahkan oleh detektif kecil di depanku ini.
"Aku mau nulis cerita ya mi... habis itu tidur" Pintanya.
" Ya sudah, tulislah apa yang ada di pikiranmu sayang, apaaa saja. Jangan takut salah. Namanya juga cerita"
Biarlah dia belajar menulis. Aku bisa memulai tulisanku juga. Kuambil handphone pintar di sebelahku dan...
"Pengen dech jadi handphone..."
Weitss... !! Suara darimanakah itu? Aduuh suamiku yang kukira sudah terlelap di sampingku ternyata belum.
Kode. Kode. Kode.
Di rumahku ada peraturan tidak tertulis bahwa memainkan handphone boleh asal anak-anak dan suami sudah tidur. Biasanya jam 9 malam. Tapi kali ini sudah jam 9 lewat, tumben Si Adek dan Abinya belum terlelap. Oke, angkat dua tangan ke atas. Seperti pencuri yang tertangkap polisi. Perlahan kumatikan hape pintarku.
"Umii... ini ceritaku sudah jadi!" Teriak Ririn, Si Adek yang tadi berkonsentrasi di kamarnya untuk menulis cerita.
"Baca Mi.. ada bagian lucunya.. pasti umi ketawa!"
Mau tau ceritanya? Yuk disimak....
Judul :
"Kasus Menyelidiki Keluarga dan Seadanya"
(Ohya, jangan pada protes ya, ini tulisan anak kelas 2 SD yang tergila-gila dengan Conan. Jadi jangan heran dengan judul di atas)
Oke lanjut.
Perkenalkan saya Nisrina Taqiyyah dipanggil (ririn). Aku mempunyai rahasia. Aku mempunyai gelang yang bisa merubahku menjadi detektif dan mulai !!!
Target 1 : Abi
Abi dari tadi konsentrasi banget. Cari-cari apa ya..? Yang Abi cari aku terus-terus menyelidiki... nyata-nyatanya adalah...
" Mencari Mouse!"
Target 2 : Umi
Umi dari tadi ngapain ya di kamar mulu... aku selidiki Mommy... sampe aku mendengar suara "klik" dan Mommy sedang... "Menyalakan setrika!"
Target 3 : Teteh Lala
Teteh mah... nggak usah! Sehabisnya pasti belajar.
Target 4 : Ki Miw Miw ( kucing kesayangannya)
Nah, aku keluar dan aku ingat tadi pagi aku memberi kucing-kucing ikan bandeng... dan nyata-nyatanya... tadi malam, pencuri ikan bandeng adalah.. "Ki Miw Miw!"
THE END.
" Bagaimana Mi tulisanku bagus nggak?"
Pemirsa, coba ingat, kata-kata di atas persis banget yang aku ucapkan di sepulang kerja kepada suamiku. Berarti anakku ini memang pemerhati handal. Hadeuhh... harus ektra hati-hati sama anak seperti ini. Jadi teringat sama Audrey Saujhana. Odopers batch 1 yang jenius. Anak SMP yang tulisannya udah kayak apa tau. Cerdas dalam tingkah dan pikirnya. Apa anakku besarnya kayak dia itu ya? Hiiy... serem juga. Hehehe... sorry Drey! Maksudnya keren juga yaa..!
Jadi begitulah saudara-saudara. Malam ini ada yang mewakili aku menulis. Semoga berkenan ya. Jangan protes, maklum anak kelas 2 SD.
"Umi.. besok aku mau nulis lagi..! Ceritanya tentang pencuri lukisan sunflower di Japan Street Musium ...!"
Whew...
????
Ada saingan baru.
Wow, sama dong saya juga pecinta Conan!
ReplyDeleteLoh, pencurian lukisan Sunflower bukannya udah ada ceritanya? Tidak apa2 deh, buat versi lainnya aja ... hehe.
Semangat menulis!
Naah.. bintangnya muncul... itulah drey versi anak kelas 2 SD coba aja perhatikan di foto.. itu cerita Sun Flower ujung2nya yang nyuri bukan kaito kid.. malah Kucing jepang yg dinamain korea... hadeuhh imajinasi acakadul...
DeleteWow... Ririn... Mantap penulis cilik.
ReplyDeleteTerimakasih kak... memang Ririn itu aya-aya wae.. skrg malah ikutan ODOP juga...biarin dech apa maunya... hehe
DeleteWow... Ririn... Mantap penulis cilik.
ReplyDeleteAbi pintar, Umi juga pintar..Ririn pastinya juga pintar dunk...
ReplyDeleteSalam sayang dari Ummi Helen di Padang..smoga suatu saat kita bisa jumpa ya, nak..:)
Salam balik ummi Helen... iya kapan2 kita reschedule lagi yaa.. kangen juga sama Fatih..
DeleteLucu banget si detektif cilik. Ada bakat menulis nih kayaknya si Ririn.... Semangat ya dek ririn menulisnyaaa...eh, emaknya juga. Hihihi
ReplyDeleteTerimakasih mba Sabrina... saya kewalahan nich sama para detektif
Deletewihh bunda & anaknya kompak sukan nulis keren mbak indri
ReplyDeleteAlhamdulillah mas septian ...
DeleteRirin,,, buatkan cerita tentang aku n km donk yang pada hari dimana umi n abi pergi itu loch ^^ #kode
ReplyDeletewah imaginasi putranya dah keren mbak..
ReplyDelete