Sunday, July 17, 2016

Seperti Deja Vu?



Sayang untuk tidak aku tuliskan.
Pembicaraan antara aku dan lelaki kaku pujaan hatiku.

"Dek, kamu pernah nggak merasa hati kita seperti gimanaa gitu... bertanya-tanya kenapa saya tiba-tiba ada di dunia?"

Sebuah pertanyaan yang tidak biasa.
Namun inilah pertanyaan yang untuk kesekian kalinya terucap dari bibirnya. Tanpa dia sadari sudah berulang-ulang aku mendengarnya. Namun herannya, dia masih merasa itu selalu penting untuk dibahas lagi dan lagi.

"Merasa hampa? Merasa kosong?" Jawabku.

"Bukan Dek, pernah nggak merasa... sejenak lepas dari hiruk pikuk duniawi dan merenung sejenak tentang hakikat kita hidup di dunia? Ada perasaan takut... sampai-sampai Abi nangis kalau merasakannya"

Berat.
Tema yang selalu menyadarkan aku sebagai seorang abdi-Nya.

"Seperti... apa ya Dek? Abi sering merasakan ini terutama selepas sholat... seperti kemarin selepas sholat Jum'at... "

Kulihat tatapan matanya. Ada sebuah misteri. Entah perasaan seperti apa.
Lalu kujawab,

"Seperti Deja Vu?"

"Mungkin ya?" Jawabnya. Matanya masih memandang gamang. Terlihat raut kelelahan yang sangat. Ya, aku tahu dia sedang memikul beban yang berat.

Dan aku yakin jawabanku tidak sepenuhnya tepat. 

Apapun itu Bi, yakinlah bahwa perasaan itu adalah anugerah.
Tidak semua orang bisa merasakan kedekatan yang sangat dengan Rabb-nya atau kesadaran yang hebat akan sebuah hakikat penciptaan manusia.

Beratnya amanah di dunia. Penatnya agenda hari-harimu. Aku yakin bahwa semua sudah digariskan Alloh. Ada pesan yang harus dilakukan.

Merubah yang tidak baik menjadi baik.

Seperti di keluarga kecil kita ini. Kau selalu menjaga dan mengingatkan kami. 

Terimakasih Abi...

Kau jenius.

Deja Vu adalah perasaan ketika kita yakin pernah mengalami atau menyaksikan suatu kejadian sebelumnya, kamu merasa peristiwa itu sudah pernah terjadi dan berulang lagi. Hal ini diikuti dengan perasaan familiar yang kuat, takut dan merasa aneh.




2 comments:

  1. Bener, mbak indri. Itu anugrah. Ga semua orang merasakan perasaan spt itu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya uni... sbnrnya merinding kalau mau diceritakan lengkap obrolan kami.

      Delete