Bukan tanpa alasan aku ikut ODOP ( One Day One Post ). Bermula dari informasi yang kudapat dari seorang teman yang dulu pernah satu pelatihan Farmasi di Lombok, namanya Hellen. Biasanya dipanggil "Uni" karena beliau berasal dari kota Padang. Uni Hellen. Ya, begitu aku memanggilnya. Nama yang sebenarnya lebih cocok dipanggil "Miss / Mrs. Hellen".Beliau itu unik... seunik namanya.
Jadi, apa alasanku ikut ODOP ? Karena aku ingin bercerita. Mau tahu ceritaku? Yuk marree....
Seiring dengan berakhirnya tantangan enam baris di bulan Januari, muncullah tantangan di Pebruari yang membuatku sedikit galau. Judul hastagnya saja "Pebruari Membara" , waah ini adminnya terlalu kreatif memang. Harus menulis di blog ! Begitu kata Sang admin ODOP yang biasa dipanggil Bang Syaiha. Haduuuh... sekarang nggak berani bilang " Keccill...!".
Lalu ??? Haruskah aku lari ke hutan lalu belok ke pantai ?? lebaaayy.
Tinggal minta dibuatkan blog sama suami, selesai! Dalam hal ini mendadak cintaku semakin bertambah-tambah kepada suamiku. Ah, wanita... wanita.. kalau ada maunya aja ya... Tapi memang harus dibuat begitu sih... Tahu kenapa? Karena itu resep agar suami tetap menjadi sang pangeran dengan kuda putih yang datang dengan gagah menyelamatkan puteri cantik yang kepeleset di got ! Hehehe...
Resep langgengnya pernikahanku sampai tahun ke-13. Ho oh ... ini ciyuss lho yaa...
Jadi, apa alasanku ikut ODOP ? Karena aku ingin bercerita. Mau tahu ceritaku? Yuk marree....
Awalnya aku semangat banget ikut ODOP karena tantangannya cuma menuliskan apa saja dalam enam baris. Ah, keccill..! itu mah nggak jauh beda seperti menulis status di Facebook. Kebetulan aku juga baru bisa menuliskan tantangan ODOP di halaman FB-ku. Hari pertama sampai keenam lancar jaya. Bahkan tidak jarang statusku di FB banyak peminat. "Silahkan Kakaak.. dibaca Kakaak..." Hehehe...Ternyata ada hikmahnya punya teman banyak. Setidaknya ada yang memberi jempol di status- status yang kubuat. Semoga saja itu adalah jempol-jempol yang terinspirasi. Aamiin.
Seiring dengan berakhirnya tantangan enam baris di bulan Januari, muncullah tantangan di Pebruari yang membuatku sedikit galau. Judul hastagnya saja "Pebruari Membara" , waah ini adminnya terlalu kreatif memang. Harus menulis di blog ! Begitu kata Sang admin ODOP yang biasa dipanggil Bang Syaiha. Haduuuh... sekarang nggak berani bilang " Keccill...!".
Lalu ??? Haruskah aku lari ke hutan lalu belok ke pantai ?? lebaaayy.
Tinggal minta dibuatkan blog sama suami, selesai! Dalam hal ini mendadak cintaku semakin bertambah-tambah kepada suamiku. Ah, wanita... wanita.. kalau ada maunya aja ya... Tapi memang harus dibuat begitu sih... Tahu kenapa? Karena itu resep agar suami tetap menjadi sang pangeran dengan kuda putih yang datang dengan gagah menyelamatkan puteri cantik yang kepeleset di got ! Hehehe...
Resep langgengnya pernikahanku sampai tahun ke-13. Ho oh ... ini ciyuss lho yaa...
Buru-buru aku lapor ke Bang Syaiha... " Bang saya sudah punya blog! Gaya.
Namanya labirintoska.blogspot.co.id. Keren kan?? Menurutku...
Mau tahu filosofisnya ?
Namanya labirintoska.blogspot.co.id. Keren kan?? Menurutku...
Mau tahu filosofisnya ?
Labirin itu singkatan dari : Lala - Abi - Ririn ( anak ke-1- suami- anak ke-2). Catet yah "suami" tanpa angka. Toska adalah warna kesukaanku, warna yang sempat menjadi bahan perdebatan dengan atasanku di kantor. Jadi ada kesan mendalam dengan warna toska ini.
Begini cuplikan percakapannya :
Begini cuplikan percakapannya :
" Harus merah ya Bu Indri...merah itu hoki !" kata Si Bos tentang kostum yang akan dipakai dalam suatu lomba tingkat provinsi. Entah hanya bercanda atau tidak.
" Nggak harus Pak ! Buktinya kemarin lomba di tingkat Kotamadya tim kami memakai kostum warna biru toska bisa juga jadi juara satu lho !". Biarlah perdebatan itu ada, kalau untuk masalah ternodainya tauhid walaupun posisi kita sebagai "bawahan" tidak selalu harus manut. Mau warna merah ataupun toska, sama-sama warna dari Illahi bukan?
Pertanyaannya, lomba apa sih yang dimaksud? Mau tahu ? Boleh dibaca di postingan berikutnya.
Nah, setelah dibuatkan blog oleh pangeran ganteng berkuda putih tadi, Eh.. suamiku maksudnya, mulailah aku yang gaptek ( gagap teknologi ) ini minta diajarin cara mengisi blog dan pernak-perniknya. Taapii.... apa boleh dikata, suamiku sibuknya luar biasa. Tiap kali ditanya, " Abi, tolong ajarin umi nulis di blognya...!" pintaku memelas. " Iya nanti " jawabnya singkat. Berulang kali meminta tapi jawabannya sama saja. Hufft... akhirnya aku mulai ilfil ( ilang feeling ). Inilah salah satu penyebab mandegnya aku di ODOP.
Setiap hari melihat grup whatsapp ODOP batch 1 yang ada hanya miris. Mata menyipit dan alis mengeryit ditambah bibir yang tidak jelas antara mau senyum atau menangis. Anggota WA setor satu persatu. Sedangkan aku? Cuma jadi silent reader. Pengen nangis jadinya. Kadang chat yang sudah ratusan itu kulihat hanya komentar paling akhir saja. Pegal rasanya mata yang sudah silinder 4 ini jika harus menyusuri satu persatu. Padahal banyak ilmu yang bisa diambil terselip diantara hangatnya sapaan dan candaan. Apakah Bang admin juga begitu...? Hehehe....
Hmm...kapan aku mulai move on kalau terus begini?
Masih dengan mood yang belum terobati akhirnya lapak di FB yang semula banyak penyinggah sekarang aku biarkan tanpa ada jaja-an.
Bukan karena aku yang sedang badmood juga sih. Boleh ya pembelaan diri dikit. Kesibukanku di kantor itu alamaaak padatnya. Aku bekerja sebagai Apoteker di salah satu Puskesmas di DKI Jakarta yang beroperasi 24 jam.Rutinitasku mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 16 di hari biasa dan pukul 16.30 BBWI di hari jum'at. Jadi jangan dibayangkan bahwa PNS itu kerjanya santai. Di bawah koh Ahok terasa makin "membara". Salah dikit? dilaporin... Lengah sedikit ? tunjangan dikurangin... Uuups kok jadi curcol yah. Tapi aku mah dari dulu juga sukanya kerja yang benar, jadi no problemo dengan ancaman-ancaman apapun. Keep calm and do my best... assekkk.. Soal prestasi yang sudah dicapai? Ah itu mah cuma efek samping. Nanti ya aku ceritakan... penasaran kan?
Selain di kantor, di rumah juga kesibukanku tidak kalah padatnya. Sepadat kondisi jalanan Jakarta antara pukul 07.00 sd 09.00 di pagi hari. Maklum, single fighter tanpa khodimat (pembantu rumah tangga). Dengan dua anak yang luar biasa dan suamiku yang biasa di luar. Di luar kebiasaan maksudnya. UNIK. Keluargaku itu unik banget. Nanti dech aku ceritain. Tambah penasaraan khaan...??? Pokoknya nggak kalah seru sama cerita Shincan atau Maruko Chan dech. Dijamin!
Kan aku ikutan ODOP cuma ingin bercerita.
Akhirnya? Baru hari ini suamiku mau mengajari aku tentang cara menulis di blog.. Dan anakku yang pertama; Sahla namanya; cuma senyam-senyum melihat ibunya yang gaptek saat diajari oleh mentor galak. Dengan santainya dia bilang, " Umi mau belajar blog? Lala juga bisa itu mah... Lala sudah punya tiga blog. Nanti Umi belajar sama Lala aja.."
Glekk! Aku telan ludahku dan mataku menatap tajam setajam silet tepat ke arah Si Kakak.
"Kenapa nggak bilang dari dulu...???" Mataku seketika berubah dari silet menjadi pedang yang menghunus dengan kilat ketajaman 99,99 % yang siap menerkam...
" Hehehe...maaf Mi, Lala sibuk kegiatan di sekolah" Jawab anakku yang saat ini duduk di kelas 7 SMPIT. Dia malah tertawa geli melihat polah bundanya yang drama banget.
"What's ???" Jadi beda ? Satu purnama di NewYork dan di Ciledug??" Gertakku.
( ceritanya mirip dialog Si Cinta yang sudah lamaaa banget baru ketemu Rangga gitu ). Tahu AADC kan yah? Tau lah...
Seketika itu pula Labirinku terpingkal-pingkal semua. Hadeuhhhh....
Whatever. Akhirnya menulis juga. Di blog. Dimulai saja.
Bang Syaiha, aku daftar ODOP batch dua aja kali yaa.... Semoga diterima. Aamiin.
#VerinaMembara.
Pertanyaannya, lomba apa sih yang dimaksud? Mau tahu ? Boleh dibaca di postingan berikutnya.
Nah, setelah dibuatkan blog oleh pangeran ganteng berkuda putih tadi, Eh.. suamiku maksudnya, mulailah aku yang gaptek ( gagap teknologi ) ini minta diajarin cara mengisi blog dan pernak-perniknya. Taapii.... apa boleh dikata, suamiku sibuknya luar biasa. Tiap kali ditanya, " Abi, tolong ajarin umi nulis di blognya...!" pintaku memelas. " Iya nanti " jawabnya singkat. Berulang kali meminta tapi jawabannya sama saja. Hufft... akhirnya aku mulai ilfil ( ilang feeling ). Inilah salah satu penyebab mandegnya aku di ODOP.
Setiap hari melihat grup whatsapp ODOP batch 1 yang ada hanya miris. Mata menyipit dan alis mengeryit ditambah bibir yang tidak jelas antara mau senyum atau menangis. Anggota WA setor satu persatu. Sedangkan aku? Cuma jadi silent reader. Pengen nangis jadinya. Kadang chat yang sudah ratusan itu kulihat hanya komentar paling akhir saja. Pegal rasanya mata yang sudah silinder 4 ini jika harus menyusuri satu persatu. Padahal banyak ilmu yang bisa diambil terselip diantara hangatnya sapaan dan candaan. Apakah Bang admin juga begitu...? Hehehe....
Hmm...kapan aku mulai move on kalau terus begini?
Masih dengan mood yang belum terobati akhirnya lapak di FB yang semula banyak penyinggah sekarang aku biarkan tanpa ada jaja-an.
Bukan karena aku yang sedang badmood juga sih. Boleh ya pembelaan diri dikit. Kesibukanku di kantor itu alamaaak padatnya. Aku bekerja sebagai Apoteker di salah satu Puskesmas di DKI Jakarta yang beroperasi 24 jam.Rutinitasku mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 16 di hari biasa dan pukul 16.30 BBWI di hari jum'at. Jadi jangan dibayangkan bahwa PNS itu kerjanya santai. Di bawah koh Ahok terasa makin "membara". Salah dikit? dilaporin... Lengah sedikit ? tunjangan dikurangin... Uuups kok jadi curcol yah. Tapi aku mah dari dulu juga sukanya kerja yang benar, jadi no problemo dengan ancaman-ancaman apapun. Keep calm and do my best... assekkk.. Soal prestasi yang sudah dicapai? Ah itu mah cuma efek samping. Nanti ya aku ceritakan... penasaran kan?
Selain di kantor, di rumah juga kesibukanku tidak kalah padatnya. Sepadat kondisi jalanan Jakarta antara pukul 07.00 sd 09.00 di pagi hari. Maklum, single fighter tanpa khodimat (pembantu rumah tangga). Dengan dua anak yang luar biasa dan suamiku yang biasa di luar. Di luar kebiasaan maksudnya. UNIK. Keluargaku itu unik banget. Nanti dech aku ceritain. Tambah penasaraan khaan...??? Pokoknya nggak kalah seru sama cerita Shincan atau Maruko Chan dech. Dijamin!
Kan aku ikutan ODOP cuma ingin bercerita.
Akhirnya? Baru hari ini suamiku mau mengajari aku tentang cara menulis di blog.. Dan anakku yang pertama; Sahla namanya; cuma senyam-senyum melihat ibunya yang gaptek saat diajari oleh mentor galak. Dengan santainya dia bilang, " Umi mau belajar blog? Lala juga bisa itu mah... Lala sudah punya tiga blog. Nanti Umi belajar sama Lala aja.."
Glekk! Aku telan ludahku dan mataku menatap tajam setajam silet tepat ke arah Si Kakak.
"Kenapa nggak bilang dari dulu...???" Mataku seketika berubah dari silet menjadi pedang yang menghunus dengan kilat ketajaman 99,99 % yang siap menerkam...
" Hehehe...maaf Mi, Lala sibuk kegiatan di sekolah" Jawab anakku yang saat ini duduk di kelas 7 SMPIT. Dia malah tertawa geli melihat polah bundanya yang drama banget.
"What's ???" Jadi beda ? Satu purnama di NewYork dan di Ciledug??" Gertakku.
( ceritanya mirip dialog Si Cinta yang sudah lamaaa banget baru ketemu Rangga gitu ). Tahu AADC kan yah? Tau lah...
Seketika itu pula Labirinku terpingkal-pingkal semua. Hadeuhhhh....
Whatever. Akhirnya menulis juga. Di blog. Dimulai saja.
Bang Syaiha, aku daftar ODOP batch dua aja kali yaa.... Semoga diterima. Aamiin.
#VerinaMembara.
kereen mak Indri saluuttt, dari 2007 dan iklannya udah banyakk. ciyus mau doong diajarin
ReplyDeletekeren dan kocak abis emang mbak indri..
ReplyDelete"ingat ya suami nggak di nomori"